[ Beranda - Galeri - Facebook - E-mail - Pimpinan - Mars & Lagu - Banner - Berkontribusi ]

Monday, April 05, 2010

Darul Arqom Dasar 2010 Bogor

Darul Arqom Dasar IMM Bogor tahun 2010 dikemas dengan model yang unik. Ini karena konsep acaranya dibuat sedikit berbeda dengan Sistem Perkaderan Ikatan. DAD yang seharusnya dilaksanakan empat hari empat malam langsung dan berturut-turut, kali ini dilaksanakan tidak secara langsung dan berturur-turut. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan waktu yang dimiliki kader.
DAD dengan tema “Membangaun Kader dengan Semangat Melangit dan Ideologi Membumi” ini dilaksanakan dalam tiga sesi. Sesi pertama berlangsung hari Sabtu-Ahad, 13-14 Maret 2010 di masjid Al-Furqon PDM Kota Bogor. Pada sesi ini dilaksanakan pembukaan DAD. DAD dibuka langsung oleh Kabid Kader DPP IMM, Immawan Pedri Kasman. Adapun materi yang disampaikan pada sesi ini antara lain: Tauhid dalam Kehidupan oleh Ketua Umum PDM Kota Bogor, KH. Muhyidin Jenaedi dan Ke-IMMan oleh Kabid Kader IMM Jabar, Immawan Hafizh Fakhruddin. Tak hanya itu, pada sesi pertama ini juga dilaksanakan Talk Show bersama alumni IMM Bogor.
Sementara itu, sesi kedua DAD kali ini dilaksanakan pada Ahad depannya, yakni pada tanggal 21 Maret 2010 di Mu’allimin Muhammadiyah Kabupaten Bogor. Pada sesi ini DAD hanya dilaksanakan sehari mulai pukul 08.30 sampai 15.00 WIB. Pada sesi ini materi yang disampaikan antara lain: Sejarah Perjuangan Muhammadiyah oleh KH. Adang Qomaruddin, mantan Ketua Umum PDM Kabupaten Bogor dan Manajemen Konflik oleh Bendahara PP Pemuda Muhammadiyah sekaligus Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor yang akrab dipanggil Kang Yus. Pada sesi ini peserta diajak mengenal sentra Muhammadiyah Kabupaten Bogor yang terletak di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor.
Sesi terakhir DAD 2010 dilaksanakan kembali di Masjid Alfurqon, PDM Kota Bogor pada Sabtu-Ahad berikutnya, 27-28 Maret 2010. Adapun materi yang disampaikan pada sesi ini antara lain: Tantangan IMM dalam Era Globalisasi oleh Kang Akmal, mahasiswa Pascasarjana (Alumni ITB), Pengantar Filsafat oleh Ketua Korps Instruktur IMM Nasional, Immawan Abdul Halim Sani. Selain itu peserta diajak mengikuti Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Alfurqon dengan materi berjudul “Penghinaan Terhadap Allah SWT” dengan pembicara Peneliti Independen Lintas Kitab Suci, Ust. Kodiran Salim. Selanjutnya materi terakhir DAD kali ini adalah Analisis Sosial (ansos) oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Mustadh’afin (Peramu). Rencana Tindak Lanjut (RTL) pun telah dirancang oleh peserta. Adapun RTL yang dibuat adalah kajian lebih lanjut tentang analisis sosial disertai aplikasi secara langsung.
DAD ini alhamdulillah berlangsung dengan baik tetapi tentunya dilengkapi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, DAD ini dirasa mampu mengupayakan terbentuknya kader-kader berkualitas dan penuh dengan loyalitas serta dedikasi pada ikatan. Hal ini karena peserta DAD benar-benar diuji loyalitasnya selama DAD. Peserta yang bertahan tetap mengikuti DAD sampai sesi terakhir diharapkan mampu menjadi kader inti ikatan yang dapat melanjutkan perjuangan ikatan yang penuh dengan lika-liku dan tantangan ini. Segala kekurangan dan kelebihan DAD sistem seperti ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk perkembangan perkaderan ke depan.
Akhir kata, DAD dengan sistem yang disesuaikan dengan keadaan penyelenggara maupun peserta insya Allah tidak akan kalah dengan perkaderan yang ideal dilaksanakan dalam membangun kader-kader persyarikatan, ummat, dan bangsa. Sehingga pada akhirnya IMM sebagai organisasi kader diramaikan oleh orang-orang yang selalu beramar ma’ruf nahi munkar serta ikhlas berjuang di jalan Allah. Billahi fii sabiililhaq fastabiqulkhoirot. (ark) Lanjut...

Monday, January 18, 2010

Momen Ibadah :Empat kali Gerhana di Tahun 2010

Pada awal tahun 2010 wilayah Indonesia dan sekitarnya disambut dengan sebuah tanda-tanda kebesaran Allah. Hari itu bertepatan dengan tanggal 1 Januari 2010, tahun baru masehi. Tepat setelah kurang lebih satu jam penduduk Indonesia merayakan tahun baru masehi, Allah menunjukkan keagungan-Nya dengan adanya gerhana matahari, lima belas hari setelah tahun baru hijriyah.

Menurut perhitungan ilmu falaq, pada tahun 2010, akan terjadi empat kali gerhana di bumi. Gerhana tersebut masing-masing: dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Dua kali gerhana matahari dimaksud adalah, pertama, gerhana pada hari Jumat tanggal 15 Januari 2010 dan Jumat, 11 Juni 2010. Sedangkan dua gerhana bulan adalah gerhana bulan pada hari Sabtu, 26 Juni 2010 dan Selasa, 21 Desember 2010.

Dari data tersebut, satu gerhana telah terjadi beberapa hari yang lalu, tepatnya: Jumat, 15 Januari pukul 15.00-15.37 WIB. Gerhana tersebut merupakan gerhana anular (gerhana cincin). Namun kita di kawasan barat Indonesia pada saat itu hanya mengalami gerhana parsial (sebagian), yang berarti di kawasan itu piringan matahari hanya akan tertutup sebagian saja oleh piringan bulan, sedang sebagian lagi tetap bersinar ke kawasan itu. Oleh karena itu gerhana parsial tidak begitu dirasakan adanya. Bahkan karena kita berada dipinggir bayangan penumbra, maka tidak akan dirasakan sama sekali kalau dilihat dengan mata biasa.

Peristiwa gerhana merupakan salah satu peristiwa yang menjadi perhatian khusus bagi umat Islam. Sebab dalam peristiwa ini Rasulullah memberikan contoh melaksanakan ibadah-ibadah sunnah untuk mengagungkan Allah. Ibadah tersebut antara lain shalat gerhana (sholat kusufain), memperbanyak membaca istighfar, sedekah dan segala amalan yang baik.

Adapun dasar syar’i pelaksanaan ibadah ini antara lain:
عن أبي مَسْعُودٍ قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ من الناس وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فإذا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا فَصَلُّوا [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda: Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan salat [HR al-Bukhari dan Muslim].
عن عَائِشَةَ أَنَّ الشَّمْسَ خَسَفَتْ على عَهْدِ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَبَعَثَ مُنَادِيًا الصَّلاَةَ جَامِعَةً فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ في رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعِ سَجَدَاتٍ [رواه البخاري واللفظ له ، ومسلم ، وأحمد] .
Artinya: Dari Aisyah (diriwayatkan) bahwa pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka ia lalu menyuruh orang menyerukan “ash-shalatu jami‘ah”. Kemudian beliau maju, lalu mengerjakan salat empat kali rukuk dalam dua rakaat dan empat kali sujud [HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad].

Melaksanakan sunnah Rasulullah merupakan suatu kebutuhan bagi seorang mukmin demi mendapat keridhaan dan cinta yang lebih dari Allah SWT. Oleh sebab itu, hendaknya menjadi pendorong kita sebagai orang yang beriman untuk menjalankannya sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Oleh karena itu, momen-momen penting yang bisa dimanfaatkan hendaknya tidak disia-siakan. Salah satunya adalah pada saat gerhana. Di tahun ini, insya Allah di beberapa wilayah di Indonesia akan menemuinya sebanyak tiga kali lagi. Maka sekali lagi, relakah kita melewatkan momen spesial untuk menjalankan sunnah Rosul sebagai sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bukankah itu menjadi tujuan utama kehidupan kita.

Mulai saat ini, alangkah baiknya jika teman-teman pembaca menandai kalender masing-masing sebagai pengingat akan adanya gerhana matahari maupun bulan pada tanggal-tanggal yang disebutkan di atas, agar momen itu tidak akan terlewat. Selain itu, untuk memastikan jamnya maupun kepastian daerah tempat tinggal teman-teman terkena imbasnya atau tidak, teman-teman bisa mencari info lebih lengkap di internet. Biasanya, info-info tersebut akan mulai marak menjelang terjadinya gerhana. Dan perlu diingat, banyak sekali muslim yang melewatkan momen itu dengan alasan ketinggalan info. Lanjut...

Sunday, October 18, 2009

Pernyataan Sikap

PERNYATAAN SIKAP
DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH



HAPUS KEMISKINAN DI NEGERI INI, LEBIH SERIUS!

Tanggal 16 – 18 Oktober seluruh dunia menggelar aksi bersama untuk bangkit dan beraksi dari kemiskinan. Rentang waktu pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tinggal 5 tahun lagi. Kesepakatan dari 189 negara ini belum memberikan titik cerah yang signifikan telah terjadinya berubahan besar-besaran terutama pada problem kemiskinan di negara-negara berkembang.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang mengalami peningkatan agregat, akan tetapi problem kemiskinan untuk dituntaskan masih sangat jauh dari harapan. Problem kemiskinan ini tidak hanya berhenti pada persoalan memenuhi kebutuhan pokok, akan tetapi berimbas pada problem sosial yang lain seperti kekerasan, gizi buruk, perdagangan manusia dan lain sebagainya.

Pemerintah Indonesia mempunyai tanggungjawab besar untuk melakukan kebijakan yang pro terhadap penghapusan kemiskinan melalui segala bidang. Kebijakan yang dibuat dalam 5 tahun terakhir berkaitan dengan penghapusan kemiskinan perlu dilakukan pembenahan signifikan karena masih banyak yang justru mengarah pada kemiskinan tersistem yang lebih parah. Kebijakan tersebut antara lain tentang hutang Negara yang pelunasannya justru memerlukan 7 kali lipat dari anggaran pendidikan.

Oleh karena itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menuntut :

1. Pemerintah lebih serius dalam upaya melakukan penghapusan kemiskinan dengan menelurkan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat kecil, bukan kebijakan neoliberal.
2. Lepaskan Negara dari belenggu hutang haram, lalu membuat kebijakan yang tidak bersandar pada formula hutang luar negeri.
3. Pemerintah harus menguatkan posisi diantara Negara-negara di dunia terutama dalam bidang ekonomi-politik. Penguatan posisi di konferensi-konferensi dunia harus di dorong pada upaya serius negara maju untuk komitmen dalam penghapusan kemiskinan di Negara-negara berkembang. Problem kemiskinan terpengaruh oleh kebijakan global.
4. Pemerintah melakukan evaluasi terhadap program pemberdayaan kaum miskin dengan agar lebih efektif.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengajak kita semua untuk bergandengan tangan, menguatkan negeri untuk keluar dari kemiskinan.
Mari STOP KEMISKINAN!

Ketua Umum DPP IMM


Rusli Halim Fadhli


diambil dari sini pada 18 Oktober 2009 08:51WIB Lanjut...

Thursday, August 27, 2009

UNDANGAN TEMU KADER

Berdasarkan agenda tahunan bidang kader PC IMM Bogor, tahun ini PC IMM Bogor kembali lagi hadir dalam temu kader sembari menikmati indahnya bulan suci Ramadhan. Nikmatnya kebersamaan antar kader diharapkan dapat mempererat silaturahim kader-kader PC IMM Bogor maupun alumninya.

Insya Allah tahun ini acara tersebut akan dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu
Tanggal : 7 Ramadhan 1430 H / 29 Agustus 2009 M
Pukul : 15.30-17.00 WIB Aula Masjid Al Hurriyah, kampus IPB Dramaga
Bonus : Kajian Ramadhan, Buka Shaum, Ukhuwah
Biaya : Gratis..tis..

Undangan ini terbuka bagi alumni, simpatisan, kader, dan calon kader IMM Bogor.

Billahi Fii Sabiililhaq Fastabiqulkhoirot.

Info di FB klik di sini
Kontak personal (FB) : Akfia

Lanjut...

Tuesday, July 14, 2009

Workshop Ilmu Falak. Lagi?

Sudah hampir setahun, IMM Bogor bersama milis Muhammadiyah_Society mengadakan workshop Ilmu Falak. Workshop yang tahun lalu dilaksanakan menjelang Ramadhan, tepatnya tanggal 30/08/2008, menghadirkan Dr. Afifi Fauzi Abbas dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dan Dr. Agus Purwanto, pakar ilmu astronomi yang juga doktor fisika teori alumni Universitas Hiroshima. Inti workshop adalah belajar melakukan perhitungan (hisab) waktu sholat dan penentuan awal bulan.

Jumlah peserta yang terbatas menjadikan workshop tersebut begitu menarik. Aura antusias peserta dan pembicara begitu terasa saat itu. Pembicara yang begitu semangat menerangkan kaidah dan dalil-dalil syar'i yang melatarbelakangi Muhammadiyah mengambl metode hisab dalam penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Hari Raya Idul Adha.

Di workshop yang berlangsung di UHAMKA kampus Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Gus Pur, sapaan Dr. Agus Purwanto, memaparkan teori-teori dasar dalam ilmu falak mulai dari pengenalan istilah, koordinat, posisi bumi dan benda-benda angkasa, dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan praktek menghitung waktu sholat dan awal bulan.

Sayang memang, workshop tersebut cuma dilaksanakan satu hari. Beberapa peserta juga mengeluhkan hal yang sama. Menariknya materi yang dibahas rupanya menjadi salah satu alasannya. Tidak tanggung-tanggung, Gus Pur telah menyiapkan puluhan kalkulator scientific yang dibawanya langsung dari Surabaya. Pantas peserta tambah bersemangat.

Ilmu Falak jarang peminatnya. Namun menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk menguasainya. Ia harus tetap disebarluaskan ditengah umat yang semakin acuh terhadap agama dan ilmu pengetahuan.

Setelah hampir setahun yang lalu, kegiatan yang sangat bermanfaat ini digelar, apakah tahun ini akan dilaksanakan kembali? Apakah IMM Bogor siap menggelar acara serupa paling tidak untuk lokal Bogor? Menarik dicoba selagi masih ada waktu mempersiapkan.
Mendidik umat dengan ilmu, kemandirian dan kejayaan akan terwujud.
Tulisan ini dibuat setelah buka-buka arsip sini di muhammadiyah.or.id

Foto-foto klik
 
 
 
 
Lanjut...